Belajar Aktif, Cara kerja otak dan Gaya belajar


   I.  Belajar aktif.
Belajar aktif adalah memebuat peserta beraktivitas ,bergerak ,dan melakukan sesuatu dengan aktif.salah satu indikator penting nya  belajar aktif adalah situasi kelas yang ramai,ber gemuruh sementara guru menjadi lebih santai.hal ini bisa dipahami karena kita telah lama mengenal istilah belajar aktif  CBSA yang kemudian disalah artikan,bahkan di bandung cul budak sinah enteng ‘ biarkan anak asik bermain ‘ mungkin anda juga berfikir bahwa belajar aktif  bukanlah aktif secara fisik ,melainkan berfikir dengan menggunakan otak.

  Dalam  Quantum learning, Bobby de porter  menyimpulkan  hakikat perbedaan   belajar aktif dengan belajar  fasif  sebagai berikut:

Belajar  aktif.

·         Belajar apa saja dari setiap situasi.
·         Menggunakan apa yang di pelajari untuk keuntungan anda.
·         Mengupayakan agar segala nya terlaksana.
·         Bersandar pada kehidupan.


Belajar   fasif.

·         Tidak dapat melihnat adanya potensi belajar.
·         Mengabaikan kesempatan untuk berkembang dari suatu pengalaman belajar.
·         Membiarkan segalanya terjadi.
·         Menarik diri dari kehidupan.

Secara implisit  Mel silbermen  ingin menunjukan bahwa belajar lebih bermakana dan bermanfaat apa bila mahasiswa menggunakan semua alat indra ,mulai dari telinga ,mata,sekaligus berfikir mengolah impormasi dan ditambah dengan mengerjakan sesuatu.dengan mendengar saja kita tidak dapat mengingat dengan banyak dan akan mudah lupa.
Studi lain menujukan bahwa kuliah dalam bentuk ceramah akan menimbulkan masalah sebagai berikut:cendrung
1.      Perhatian mahasiswa berkurang seiring dengan berlalunya waktu.
2.      Hanya menarik dan cocok bagi mahasiswa auditorial.
3.      Cendrung mendorong belajar tingkat rendah yang hanya menyajikan informasi factual.
4.      Menimbulkan asumsi bahwa  semua mahasiswa membutuhkan imformasi yang sama dan pada tempat yang sama.
5.      Mahasiswa cendrung tidak  menyukai metode ceramah.
Dengan menggunakan alat bantu visual,seperti gambar ,poster ,dan skema dalam perkuliahan akan meningkatkan daya serap dari 14% sampai 38 %(pike,1989).hasil penelitian juga menunjukan bahwa terjadi peningkatan 200 % apa bila  mengajar kosa kata (vocabulary) dengan menggunakan alat bantu visual.penggunaan alat bantu visual itu juga ternyata mampu mengurangi waktu yang diperlukan untuk persentasi konsep secara perbal hingga 40 %. Tentu saja, sebuah gambar tidak memperjelas segala- galanya, tetapi terbukti penggunaan visual  tiga kali lebih efektif dari sekedar hanya kata-kata.
             Untuk lebih memahami bagaimana cara mahasiswa menyerap informasi dengan lebih mudah,para ahli pendidikan telah memperkenalkan  tiga bentuk cara mudah seseorang dalam menyerap informasi atau modalitas, yakni visual ,auditiorial dan konestik (DE Poerter,1999:110-145).meskipun sebagian orang memiliki potensi untuk memberdayakan ketiga modalitas etersebut,menurut Blander dab Grinder (1981:44), hampir setiap orang memiliki kecendrungan utama terhadap salaah satu modalitas  yang  berperan sebagai filter dalam pembelajaran dan pemomprosesan informasi. Meski pun demikian ,sepeti kata morkova (1992), setiap orang dapat memenfaat kan kombinasi modalitas tertentu yang masing - masing memiliki kelebihan dan kekurangan yang bersifat alamiah.
       Mahasiswa  dengan modalitas visual akan belajar lebih baik dengan dengan melihat orang lain melakukan sesuatu atau melihat gambar –gambar yang mereka pelajari.
Berbeda dengan mahasiswa auditorial tidak tertarik dengan melihat apa yang dilakukam dosen atau mencatat.mereka  sangat mengandalkan kemampuan mendengar nya untuk mengingat sesuatu.
Sementara itu mahasiswa kinestik belajar lebih mudah dan efektif melalui ketertiban langsung dalam aktivitas baik dengan sentuhan, gerakan,melakukan,mengalami,maupun mencoba –coba   hal-hal tertentu.mereka cendrung menanggapi sesuatu secara fisik da karena itulah mereka ,tampak infulsip dan kurang  sabar.
ii.  CARA KERJA OTAK.
       Bagaimana sebenarnya cara kerja otak kita bekerja mengolah informasi yang di terima?
Apakah setiap informasi yang disampaikan dosen dapat diterima olah mahasiswa?
Otak tidak langsung menirima informasi yang masuk tapimelewati serangkaian proses.misalnya
Otak kita memepertanyakan hal-hal sebagai berikut:
1.       Pernahakah saya mendengar  melihat informasi sebelumnya?
2.       Dikelompok  mana informasi itu saya simpan ?
3.       Apa yang bisa saya lakukan dengan informasi tersebut ?
4.       Samakah informasi itu dengan informasi yang saya terima,kemarin?
Ketika satu stimulus mendapatkan respons ,terdapat  proses mental yang rinci.stimulus tersebut akan melalui rangakian transformasi  sampai kemudian tersimpan secara permanen didalam otak .proses pemngolahan informasi di awali  dengan adanya stimulus dari lingkungan luar yang diterima melalui alat-alat indra dalam bentuk cahaya, bunyi ,suhu, tekanan ,dan  lain-lain.
Agar diproses melalui sistem pengolahan informasi ,stimulus tersebut harus mendapatkan respons tererah ( orienting respons) satu respon yang memfokuskan perhatian kita kepada stimulus tersebut .respon terarah akan  menumbuhkan minat kita untuk lebih mengetahuii informasi tersebut lebih lanjut.
Adapun yang dimaksud ingatan bekerja adalah tempat kita secara aktif berfikir dan memberikan respon tentang sesuatu secara sadar.misalnya ketika  kita menghafal.mengingat sesuatu,atau mencatat sesuatu.
Agar informasi dapat di ingat dan direkam dalam waktu yang lama dalam ingatan jangka panjang, adalah dengan cara memberikan pengayaan terhadap informasi tersebut,mengulang ,pengelompokan, dan penyandian.
III.   GAYA BELAJAR.
      Bagi seorang dosen,memahami gaya belajar sangat bermanfaat, karena tiga alasan :
1.       Mengetahui gaya belajar mahasiswa agar dapat membantu menjelaskan,perbedaan yang ada di kalangan mahasiswa.
2.       Mengembangkan stategi belajar sesuai dengan kemampuan mahasiswa.
3.       Mengetahui perbedaan mahasiswa dapat membantu anda mengembangkan stategi belajar.
Kolb mnegajukan sebuah gaya belajar,dangan mengidentifikasikan empat fase yaitu: pengamatan, pengalaman, konseptualisasi, dan exspriment.
Riechmann dan Grasha mengembangkan enam model belajar  sebagai berikut :  kompetisi ,kolaborasi, menghindar, partisipasi , dependen , dan  mandiri .
   Pemahaman tantang gaya  belajar dan orientasi  maha siswa  akan menigkatkan efektifitas mengajar.mahasiswa akan lebih puas dan lebih produktif kalau mereka belajar  dengan  metode pembelajaran yang mendekati  model pembelajaran  mereka sukai.

   I.         KESIMPULAN
                   Belajar  aktif adalah  membuat  peserta didik  ber aktifitas ,bergerak ,dan melakukan sesuatu  dengan aktif.
Adapun yang dimaksud  dengan ingatan bekerja aktif adalah tempat kita  secara aktif  berfikir dan memberikan respons  tentang sesuatu secara  sadar.
Bagi seorang dosen  memahami gaya belajar memiliki tiga manfaat di antaranya :
·         Membantu anda menjelaskan perbedaan yang ada di dalam mahasiswa.
·         Mengammbang kan berbagai strategi belajar  mahasiswa .
·         Mengembangkan kan strategi belajar  melalui kelebihan dan kekurangan mahasiswa.
Share on :

Artikel Terkait