Tradisi Menyambut Ramadhan dengan Balimau di Riau

Balimau atau mandi limau merupakan salah satu tradisi yang dilakukan bagi suku minang dan melayu Indonesia saat hendak menyambut Bulan suci Ramadhan. Namun seiring dengan perkembangnya zaman tradisi tersebut seakan berubah menjadi kegiatan yang tidak lagi mencerminkan budaya sebenarnya. Kalau dulu hal ini dilakukan dengan mandi di sungai atau sumur umum bagi laki-laki dan perempuan secara terpisah. Tapi sekarang tradisi ini berubah dengan mandi bersama disungai baik pria maupun wanita, anak-anak, remaja, dewasa, dan manula. Bahkan dibeberapa daerah ada juga yang diiringi dengan musik orkestra atau hiburan keyboard. Saya sendiri pernah menyaksikan kegiatan ini ada yang berpasang-pasangan padahal masih belum jadi suami istri.

Di Rokan Hulu Riau sendiri kegiatan ini juga berkembang dimasyarakat, apalagi di daerah tersebut suku dan budaya sangat beragam, ada suku Melayu, Minang, Jawa, Batak, Mandailing dan sebagainya. Karena tradisi ini sudah ada secara turun temurun, jadi kabanyakan masyarakat melakukan kegiatan ini sehari sebelum Bulan Ramadhan tiba. Seiring dengan berubahnya waktu tidak hanya suku minang mapun melayu saja yang menjalakan tradisi ini, tapi suku lainnya juga ikut berpartisipasi dalam mandi balimau. Kalau di Rokan Hulu sendiri paling ramai dilaksanakandi daerah Pasir Pengaraian tepatnya di Sungai Batang Lubuh dan Di Sungai Ujung Batu. Masyarakat berbondong - bondong sambil membawa semua keluarga bahkan Kendaraan yang biasa ditumpangi juga ikut dimandikan. Entah apa dasarnya saya sendiri juga kurang paham. Akan tetapi hal ini sudah berlangsung sejak lama dan membudaya.

Mandi bersama baik laki-laki mapun wanita dalam satu sungai bersama-sama juga sudah membudaya, yang pada awalnya tidak seperti itu cara mandi limau ini. Oleh sebab itu jangan heran jika mandi limau ini dijadikan sebagai ajang berpacaran. Meski begitu sebagai umat muslim khususnya di Riau tentu tidak ingin melihat hal semacam ini. Padahal sebenarnya pemerintah daerah Setempat juga sudah melarang kegiatan mandi bersama antara laki-laki dan perempuan tersebut. Tapi masih banyak juga remaja yang masih mengacuhkannya.

Lalu sebenarnya seperti apakah mandi limau ini sebenarnya:
Berikut versi Sumatera barat yang saya ambil dari berbagai sumber
Tata Cara Pelaksanaan Mandi Balimau
Alat dan bahan :
  • Baju enam warna: putih, hijau, merah, kuning, hitam dan kelabu. Pakaian berwarna putih digunakan oleh pemimpin upacara. yang lain untuk pembantunya.
  • Guci atau kendi. yaitu guci khusus yang telah berumur ratusan tahun digunakan sebagai tempat ramuan khusus yang akan digunakan dalam upacara Mandi Balimau.
  • Ramuan ini terbuat dari campuran air yang diambil dari sumur kampung yang telah dibacakan mantera dan dicampur dengan :
  1. Jeruk nipis 7 buah.
  2. Pinang 7 Butir.
  3. Bonglai kering 76 iris
  4. Kunyit 7 mata.
  5. Mata Mukot 7 jumput dan bawang merah 7 biji.
  6. Arang using
  • Kain lima warna yang dipajang ditempat pelaksanaan.
Proses Pelaksanaan
  • Sehari menjelang pelaksanaan mandi Balimau, orang-orang mengadakan ziarah ke makam tokoh masyarakat setempat
  • Setelah sasmpai dimakam, para peziarah berdoa
  • Kemudian para peserta upacara langsung menuju ke dermaga Lubuk Bunter lebih kurang 3 meter dari lokasi makam.
  • Selanjutkan menyebrangi sungai Jada
  • Sementara itu sang pemimpin upacara menyiapkan ramuan khusus
  • Pada hari berikutnya, pemimpin upacara menuju tempat pelaksanaan upacara dengan menggunakan pakaian putih dengan dikawal oleh para pengawal yang mengenakan pakaian berwarna hitam, abu-abu, kuning, merah dan hijau.
  • Setelah semua persiapan cukup, acara balimau dimulai.
  • Dan kemudian peserta mengucapkan niat sebelum memulai.
  • Kemudian pemmimpin upacara dengan didampingi 5 laki-laki dengan memakai kain hijau, merah, kuning, hitam dan kelabu membaca doa dan memantrai air ramuan yang ada dalam kendi. Setelah itu air ramuan tersebut disiramkan kepada warga.
  • Acara pemandian dimulai dengan membasahi telapak tangan kanan dan dilanjutkan dengan tangan kiri, jika dalam upacara ini hadir pejabat penting, maka para pejabat tersebut dimandikan terlebih dahulu.
  • Kemudian dilanjutkan dengan membasuh kaki kanan lalu kaki kiri.
  • Setelah itu membasahi ubun-ubun.
  • Kemudian dilanjutkan dengan seluruh badan.
  • Setelah semua peserta upacara selesai mandi. Kemudian dipentaskan tarian Nampi.
  • Setelah itu dilanjutkan dengan pelaksanaan tradisi adat Sepintu Sedulang, yaitu membawa makanan secara bergotong-royong di suatu tempat, seperti masjid.
  • Dan setelah itu acara selesai.
Doa dan mantra yang digunakan :
  • Surat Yasin, ketika melakukan ziarah ke makam Depati Bahrein
  • Mantra untuk membuat ramuan keramat
  • Doa memulai mandi
Bagaimana pendapat anda mengenai hal ini, itu terserah anda?, Kalau di Rohul Riau menurut saya tidak seperti itu. Yang saya tahu dari kebiasaan masyarakat kebanyakan adalah : Niat membersihkan diri sebelum Beribadah dibulan suci Ramdhan kemudian mandi dengan menggunakan jeruk nipis, selesai dan pulang. hehe itu sajalah. Mohon maaf jika ada kesalahan dalam penulisan ini. semoga bermanfaat
Share on :

Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment

Silahkan ketikkan komentar anda disini