Makalah psikologi perkembangan bayi neonatal

1.1 PENGERTIAN BAYI 
Bayi adalah seorang anak yang muda usianya. Disini akan dijelaskan tentang bentuk rupa ketika bayi baru lahir, seperti dagu dan pinggul bayi yang baru lahir itu sempit, dengan perut agak buncit, serta lengan dan kaki yang agak pendek. Berat badannya kurang lebih 7.5 paun (3.2 kilogram) dan panjangnya 14-20 inci (35.6-50.8 sentimeter, walaupun bayi baru lahir pramasa adalah lebih kecil). Kepala bayi baru lahir itu amat besar di banding bagian-bagian badan yang lain, Sedangkan tengkorak manusia dewasa adalah kurang lebih 1/8 dari panjang badan. Ketika dilahirkan, tengkorak bayi baru lahir masih belum sempurna menjadi tulang. 

Setengah bayi baru lahir mempunyai bulu halus yang dinamakan lanugo, khususnya di belakang, bahu, dan dahi bayi pramasa. Lanugo hilang dengan sendirinya dalam masa beberapa minggu. Tidak semua bayi mempunyai rambut yang banyak. Ada yang botak, dan ada yang mempunyai rambut yang terlalu halus sehingga hampir tidak dapat dilihat. Biasanya setelah kelahiran, kulit bayi baru lahir sering berwarna keabu-abuan hingga biru suram. Bayi baru lahir itu basah dan diliputi oleh tanda jalur darah serta bahan putih yang dinamakan verniks kaseosa dan yang dianggap bertindak sebagai rintangan anti bakteria Bayi baru lahir mungkin juga mempunyai bintik Mongolia, berbagai tanda lahir, atau kulit mengelupas, khususnya di bagian pergelangan tangan, tangan, mata kaki, dan kaki. Bagaimanapun, semua ini dianggap biasa dan akan hilang dengan peredaran masa.

Tali pusar bayi baru lahir berwarna putih kebiru-biruan. Selepas kelahiran, dokter akan memotong tali pusar dan tali pusar yang ada di bayi baru lahir kira-kira panjangnya 1-2 inci. Tali pusar itu akan menjadi kering dan keriput, serta menjadi hitam, dan kemudian lepas dengan sendirinya dalam tempo kira-kira tiga minggu. 

Proses menyusui dapat segera dilakukan begitu bayi lahir. Bayi
yang lahir cukup bulan akan memiliki naluri untuk menyusu pada ibunya di
20 - 30 menit setelah ia lahir. Seperti yang telah diketahui bersama, ibu harus menyusui sesering mungkin kapanpun bayi menginginkannya. Ini berarti, paling tidak tiap 2 hingga 3 jam sekali dan tiap 4 hingga 5 jam di malam hari dari 8 hingga
12 kali menyusui selama 24 jam. Umumnya bayi menyusu kira-kira 20-40 menit sekali.

1.2 MASA NEONATAL
Pada masa bayi baru lahir (Neonatal) dibagi menjadi 2 bagian, yaitu : 
Periode Partunate, dimana masa ini dimulai dari saat kelahiran sampai 15 dan 30 menit setelah kelahiran. 
Periode Neonate, dimana masa ini dari pemotongan dan pengikatan tali pusar sampai sekitar akhir minggu kedua dari kehidiupan pascamatur. 

1.2.1 Ciri-Ciri bayi neonatal
1. Masa bayi neonatal merupakan periode yang tersingkat dari semua periode perkembangan. Masa ini hanya dimulai dari kelahiran sampai tali pusar lepas dari pusarnya
2. Masa bayi neonatal merupakan masa terjadinya penyesuaian yang radikal. Masa dimana suatu peralihan dari lingkungan dalam ke lingkungan luar.
3. Masa bayi neonatal merupakan masa terhentinya perkembangan. Ketika periode pranatal sedang berkembang tiba-tiba terhenti pada kelahiran.
4. Masa bayi neonatal merupakan pendahuluan dari perkembangan selanjutnya. Perkembangan individu di masa depan akan tampak pada waktu dilahirkan .
5. Masa bayi neonatal merupakan periode yang berbahaya. Masa ini berbahaya karena sulitnya menyesuaikan diri pada lingkungan yang baru. 
1.2.2 Penyesuaian pokok yang dilakukan bayi neonatal
1. Perubahan suhu, dimana ketika didalam rahim suhu berkisar 1000 F, namun suhu diluar berkisar 600 sampai 700 F
2. Bernapas, jika tali pusar diputus maka bayi mulai harus menapas serndiri.
3. Mengisap dan menelan, jadi bayi sudah tidak lagi mendapat makanan melalui tali pusar tetapi memperoleh makanan dengan cara mengisap dan menelan
4. Pembuangan, ketika bayi dilahirkan barulah alat-alat pembuangan itu berfungsi. 
1.2.3 Indikasi umum tentang kesulitan menyesuaikan kehidupan setelah kelahiran, 
1. Berkurangnya berat badan
2. Perilaku yang tidak teratur
3. kematian pada bayi 
1.2.4 Kondisi yang mempengaruhi penyesuaian diri pada kehidupan pascanatal :
1. Lingkungan pranatal, dimana pada waktu dilingkungan pranatal tidak di rawat oleh ibunya sehingga dilingkungan pascanatal meempengaruhi perkembangannya.
2. Jenis persalinan, mudah atau sulitnya persalinan mempengaruhi penyesuaian pascanatal.
3. Pengalaman yang berhubungan dengan persalinan, ada dua pengalaman yang berpengaruh besar pada penyesuaian pascanatal,yaitu seberapa jauh ibu terpengaruh oleh obat-obatan dan mudah sullitnya bayi bernapas.
4. Lamanya periode kehamilan, jika bayi yang dilahirkan sebelum waktunya di sebut premature, sedangkan yang terlambat disebut postmatur. Abortus : bayi lahir dengan berat badan kurang dari 500 g, dan / atau usia gestasi kurang dari 20 minggu. Angka harapan hidup amat sangat kecil, kurang dari 1%
5. Sikap Orang tua, sikap yang menyenangkan dari orang tua memperlakukan bayinya itu akan mendorong penyesuaian yang baik.
6. Perawatan pascanatal, yaitu ada tiga aspek : pertama kebutuhan tubuh, kedua rangsangan yang diberikan.dan ketiga kepercayaan orang tua. 
1.2.5 Bahaya pada bayi& neonatal, yaitu :
1. Bahaya fisik, seperti lingkungan pranatal yang tidak baik, persalinan yang sulit dan ruwet, kelahiran kembar, postmatur, premature dan kematian bayi
2. Bahaya psikologis, seperti kepercayaan tradisional mengenai kelahiran, ketidakberdayaan, individualitas bayi, terhentinya perkembangan bayi, kurangnya rangsanagn,kemurungan orang tua baru, dan sikap yang kurang menyenangkan dari orang-orang yang berarti. 
2.3 BERAT BADAN BAYI BARU LAHIR (BIRTHWEIGHT)
Berat badan bayi pada saat kelahiran, ditimbang dalam waktu satu jam sesudah lahir.
Bayi berat lahir cukup : bayi dengan berat lahir > 2500 g.
Bayi berat lahir rendah (BBLR) / Low birthweight infant : bayi dengan berat badan lahir kurang dari 1500 - 2500 g.
Bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR) / Very low birthweight infant : bayi dengan berat badan lahir 1000 - 1500 g.
Bayi berat lahir amat sangat rendah (BBLASR) / Extremely very low birthweight infant : bayi lahir hidup dengan berat badan lahir kurang dari 1000 g. 
Dengan terpisahnya bayi dari ibu, maka terjadilah awal proses fisiologik sebagai berikut :

  • Peredaran darah melalui plasenta digantikan oleh aktifnya fungsi paru untuk bernafas (pertukaran oksigen dengan karbondioksida)
  • Saluran cerna berfungsi untuk menyerap makanan
  • Ginjal berfungsi untuk mengeluarkan bahan yang tidak terpakai lagi oleh tubuh untuk mempertahankan homeostasis kimia darah
  • Hati berfungsi untuk menetralisasi dan mengekresi bahan racun yang tidak diperlukan badan
  • Sistem imunologik berfungsi untuk mencegah infeksi

2.4 EFEK SAKIT PADA NEONATAL
Fase neonatal adalah fase yang sangat rawan akan hubungan ibu dan bayi. Karena kegagalan relasi pada masa ini akan memberi dampak pada tahap berikutnya. Kebutuhan psikologi fase ini melipurti tiga hal penting yaitu seeing (memandang), touching (sentuhan), dan caretaking (merawat dengan perhatian seluruh emosinya). Dengan demikian kesempatan ibu kontak mata dan menyentuh serta melakukan sendiri dalam mengganti popok adalah menjadi prioritas dalam intervensi perawat.

Penyakit atau kecacatan pada anak mempengaruhi terbinanya hubungan saling percaya antara anak dengan orangtua. Penyakit pada anak dapat membuat harapan orangtua menurun, penyakit sering mengakibatkan gangguan dalam kemampuan motorik anak, keterbatasan gerak di tempat tidur dan berkurangnya kontak bayi dengan lingkungan. Intervensi keperawatan sangat penting untuk membantu keluarga dalam menghadapi bayi yang sakit. Keberadaan perawat yang selalu siap membantu sangat penting untuk menenangkan orangtua terhadap rasa ketidak berdayaannya.

2.5 REAKSI EMOSIONAL PENERIMAAN KELUARGA
Pada neonatus yang menderita sakit, maka keluarga akan merasa cemas, tidak berdaya, dan lain sebagainya yang merupakan reaksi keluarga terhadap kenyataan bahwa bayinya menderita suatu penyakit. Berikut adalah reaksi emosional penerimaan keluarga terhadap neonatus sakit dan bagaimana perawat mengatasi hal tersebut :

2.5.1. Denial
Respon perawat terhadap penolakan adalah komponen untuk kebutuhan individu yang kontinyu sebagai mekanisme pertahanan. Dukungan metode efektif adalah mendengarkan secara aktif. Diam atau tidak ada reinforcement bukanlah suatu penolakan. Diam dapat diinterpretasikan salah, keefektifan diam dan mendengar haruslah sejalan dengan konsentrasi fisik dan mental. Penggunaan bahasa tubuh dalam berkomunikasi harus concern. Kontak mata, sentuhan, postur tubuh, cara duduk dapat digunakan saat diam sehingga komunikasi berjalan efektif.

2.5.2. Rasa bersalah
Perasaan bersalah adalah respon biasa dan dapat menyebabkan kecemasan keluarga. Mereka sering mengatakan bahwa merekalah yang menjadi penyebab bayinya mengalami kondisi sakit. Amati ekspresi bersalah, dimana ekspresi tersebut akan membuat mereka lebih terbuka untuk menyatakan perasaannya. 

2.5.3. Marah
Marah adalah suatu reaksi yang sulit diterima dan sulit ditangani secara therapeutik. Aturan dasar untuk menolak marah seseorang adalah hindari gagalnya kemarahan dan dorong untuk marah secara assertif.

2.6 POLA MAKAN BAYI BARU LAHIR

Selama 40 minggu masa kehamilan ibu hamil tentunya telah belajar bagaimana cara merawat bayi baru lahir. Pada saat proses melahirkan ibu mulai pada ambang batas antara menjadi ibu hamil atau menjadi seorang ibu yang mempunyai bayi baru lahir. Dengan penanganan yang tepat, bayi baru lahir dapat tumbuh sehat dan memiliki tingkat imunitas terhadap penyakit yang optimal.

Pada awal kelahiran bayi anda anda mungkin terusik dengan tangisan bayi dengan interval jam tertentu dalam 24 jam. Memang pada bulan pertama kelahirannya bayi sering menangis dan biasanya rasa lapar merupakan penyebab utama kenapa bayi sering menangis. Tangisan karena rasa lapar ini sebetulnya perlu ibu sukuri karena dengan ini ibu diingatkan oleh bayi bahwa ibu harus segera menyusuinya karena ancaman penyakit kuning akibat bayi kurang asupan makanan menghantui ibu menyusui di masa ini.

Sebab lain kenapa bayi menangis sewaktu merasa lapar ialah bayi yang baru lahir tidak terbiasa dengan sensasi lapar yang dirasakannya. Sensasi lapar ini menusuk perutnya dan sangat berbeda kondisinya ketika bayi masih berada di dalam kandungan yang terbiasa menelan air ketuban. Bayi sering merasa lapar karena memang pada saat bayi baru lahir, lambung bayi belum terbiasa menampung makanan dalam jumlah yang besar. Asupan makanan berupa ASI maupun susu formula ini baru bisa dia serap dengan jangka waktu 2 atau kurang setelah itu bayi akan merasa lapar kembali. Terkait dengan hal ini sebetulnya pemberian ASI kepada bayi setiap 2 jam sekali itu merupakan hal yang dianjurkan oleh ahli kesehatan di dunia. Perlu ibu ingat bahwa keadaan bayi ibu dan bayi lainnya mungkin berbeda. Karena hal inilah sebaiknya ibu memberi ASI kepada bayi sesering mungkin mengingat ada juga bayi yang tidak menangis walaupun dia merasa lapar. Akibatnya akan terjadi kasus bayi kuning dan bayi perlu perawatan khusus agar pertumbuhannya tetap optimal.

Beberapa masalah pada bayi baru lahir sebetulnya telah ada solusinya masing-masing sehingga kami yakin seorang ibu yang baru melahirkan anak pertama sekalipun dapat menyelesaikan masalah bayi baru lahir tersebut. Menjadi seorang ibu dan seorang ayah merupakan anugrah dari Tuhan. Bersukurlah selalu anda berdua telah diberi kepercayaan oleh-Nya untuk mengasuh dan membesarkan bayi. Masih banyak mereka yang telah menikah lama namun sampai sekarang belum mendapatkan kehamilan. Mengingat hal ini hindarilah perasaan benci kepada bayi (baby blues) yang mungkin muncul pada ibu dan ayah.

DAFTAR PUSTAKA
Hurlock, Elizabeth B., PSIKOLOGI PERKEMBANGAN, Jakarta : Erlangga edisi kelima
http://httpyasirblogspotcom.blogspot.com/2009/01/masa-neonatal.html
http://tafany.wordpress.com/2007/10/09/masa-bayi-baru-lahir-by-nunu-kiki-dan-ponco
Share on :

Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment

Silahkan ketikkan komentar anda disini