Kumpulan Puisi - puisi menarik



PAK GURU
                                                                                                          Karya Ashadi

Kala mentari muncul
Kau kayuh sepeda tuamu
Menempuh jalan yang berliku
Mengejar ketepatan waktu
         Kala mentari menyengat kulit
         Kau kayuh sepeda tuamu
         Lapar dahaga menjadi Satu 
         Tapi tak kau hiraukan hal itu
         Demi anak didik lebih maju
Itulah pengabdianmu
Wahai bapak guruku
Jasa-jasamu yang luhur itu
Tak dapat kulupakan
Sepanjang hidupku











UNTUKMU
(Nasehat Seorang Guru)
                                                                                                          Karya  Koncleng

Anakku
Apa yang seharus kuberikan kepadamu
Selain sedikit petuah dan setetes ilmu
Itupun sudah kewajibanku

Bila yang benar kau terima !
Bila yang salah kau temui, jauhkanlah !
Itu mungkin yang terbaik bagimu
Harapan bangsa yang masih menunggu

Bila suatu saat berkunjung ke rumahku
Meja dan kursi tua itu pasti bercerita
Tentang diri dan keluargaku
Yang bagimu masih terlalu jauh
Horizon muda yang masih biru







DO’A PAK TUA

                                                                                                         Karya Kak Sar

Baju putih agak kusam
Celana panjang biru tua
Tubuh tua nan letih itu
Kini kulihat
Menyongsong pagi

Disekolah tua pak tua mengabdi
Berikan ilmu tuk bekal tua
Dengan harapan penuh guna

Pak tua terus berkhotbah
Walau kadang mirip rintihan
Namun itulah do’a pak tua
Do’a bapak kepada anaknya

Pak tua
Asah tajam fikiran anaknya
Asih kasih bak udara
Asuh belai dengan cinta

Pak tua
Tak kenal lelah
Tak pernah mengeluh
Meskipun pak tua, kini lusuh

Oh pak tua
Kelak anak negeri ini
Akan ikut jejakmu
Berkat do’a sucimu

Kini tak sanggup kumelihat
Baringan jasa di dipan reot
Beralaskan tikar tua
Pak tua kembali kepadaNya
Ribuan sang ahli ditinggalkannya
Selamat jalan pak tua…………..



                                 
                               


                     Puisi Wajib


MIMPI SEORANG MURID

                                                                 Karya Kak Sar

Dalam tidur, aku bermimpi
Kulihat aku terbang jauh
Menjauhi bumi, sehingga bumi
Tampak kecil sekali

Dalam tidurku kubermimpi
Melayang…….. diangkasa
kulihat saturnus,venus dan mars
dan sebuah meteor jatuh ke bumi

Cahaya matahari nan bersinar
Membias penuh warna
Terpecah oleh butiran awan dan hujan
Kulihat aku
Bermainku diantara cahaya itu

Sembari kumelihat
Gerak guruku dengan   keseriusannya
Dengan jurusnya tentang alam
Kuhenti bermain
Kuturut guruku
Untuk masa depanku 

Getaran dingin merasuk hati
Buatku terjaga
Dan ingin kurasanya
Segera membuat nyata
Dan aku, berada ku disana
                                     



                                     
                                     
SEBELUM KITA MENJADI TUA

                                                                                                                   Karya kak Sar

Sebelum kita menjadi tua
Pandangilah samudera  yang dapat membangkitkan
Ombak dan gelombang pasang
Atau meredam sama sekali, sampai kapal-kapal
Mencapai kepelabuhan
Kau pun punya semangat itu, bukan ?
Semangat kemanusaiaan, kearifan dan kesejagatan
Jangan suruh semua itu hilang

Sebelum kita menjdi tua
Pandanglah pesona malam yang indah
Bawalah bulan dalam tidurmu berapa lama kau mau
Jangan  suruh kelelawar malam mengganggumu
Agar bulan tetap molek purnama tak terkoyak
Di langit malammu
Di dalam relung hatimu

Sebelum kita menjadi tua
Beningkanlah mata, menjadi tua
Karena kitapun merasa
Betapa jagad telah sangat banyak menggoda
Meskipun kita tetap berjada dan waspada

Sebelum kita menjadi tua
Pandanglah gumpalan mega putih yang megah
Kulihat ia bagai hamparan akbar sajadah
Dan kudengar di mana-mana lantunan
Surah al mujadalah
Kukira begitu juga di padang batin dalammu
Di bening bola matamu
Di bening lubuk hatimu
Juga di hatiku, ketika senjata belum berapa tua







FAJAR DI SEBUAH DESA

                                                                    Karya : T. Wigati prasojo

Kabut menyelimuti pohon
Pohon gersang tak selembar daun
Hanya burung bertengger di dahan
Bernyanyi riang menyambut pagi
Pagi cerah menghantar petani
Ramai kesawah menuai padi
Di kaki gunung ramai bersenandung
Anak gembala menuju kandang
Menelusuri tanah menghijau nan lapang
Setelah itu mereka menggalang
Semua ilmu untuk masa datang





GURUKU

                                                                                                               Karya : Kak Sam

Pagi itu kau jemput kami
Senyum ceriamu menyejukkan hati
Menyimpan makna, mengandung arti
Hari-hari telah kami lalui
Tanpa menghadapi kesulitan berarti
Karena kau sabar dan tabah
Kau tebarkan petuah saktimu kepada semua
Tanpa pilih kasih, tak pernah keluh kesah
Untuk kami, generasi penerus bangsa
Share on :

Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment

Silahkan ketikkan komentar anda disini