Manusia sebagai Makhluk Pendidikan
jadi lah kamu orang yang berilmu atau orang yang menuntut ilmu atau orang yang mendengarkan ilmu,atau orang yang mencintai ilmu,jangan lah engkau menjadi orang yang kelima sehingga engkau menjdi orang yang binasa.
atha menambahkan :ibnu mas’ud mengatakan orang yang kelima adalah orang yang membenci ilmu.(HR.tabrani ).
manusia adalah makhluk yang paling sempurna diantara mahkluk yang lain ciftaan allah SWT.salah satu kelebihan yang di miliki oleh manusia ialah manusia diberi akal pikiran dan nafsu yang tidak dimiliki oleh malaikat ,jin dan binatang.dengan akal ini lah di harap kan manusia bisa menggelola bumi ini dengan baik,untuk melakukan tugas yang berat tersebut maka manusia membutuhkan ilmu pengetahuan,hal ini lah yang menyebab kan manusia menjadi objek pendidikan,atau mahluk yang membutuhkan pendidikan.sebagai mana yang terdapat dalam alqur’an yang artinya:
dan ingatlah ketika allah berfirman kepada malaikat “aku hendak menjadi kan kholifah di bumi “mereka berkata apakah engkau hendak menjadikan orang orang perusak dan menumpahkan darah di muka bumi,sedangkan kami selalu bertasbih memuji engkau”dia berfirman “sungguh aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui .
dan dia mengajarkan nama –nama benda,kemudian dia perlihat kan kepada para malaikat “kata kan lah jika kamu orang yang benar.(Albaqorah ayat 31-32 )
dari ayat tersebut kita memperoleh pengertian bahwa manusia adalah mahluk yang bisa di didik dan diajar.
Untuk meningkatkan kualitas hidup, manusia memerlukan pendidikan, baik pendidikan yang formal, informal maupun nonformal. Pendidikan merupakan bagian penting dari kehidupan manusia yang sekaligus membedakan manusia dengan makhluk hidup lainnya. "Hewan" juga belajar, tetapi lebih ditentukan oleh instinknya, sedangkan manusia belajar berarti merupakan rangkaian kegiatan menuju pendewasaan guna menuju kehidupan yang lebih berarti. Anak-anak menerima pendidikan dari orang tuanya dan manakala anak-anak ini sudah dewasa dan berkeluarga, mereka akan mendidik anak-anaknya. Begitu juga di sekolah dan perguruan tinggi, para siswa dan mahasiswa diajar oleh guru dan dosen.
pendidikan pada manusia di mulai semenjak manusia itu di lahir kan kedunia
a. ُلُّ مَوْلُوْدٍ يُوْلَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ فَاَبَوَاهُ يُهَوِدَانِهِ اَوْ يُنَصِّرَانِهِ اَوْ يُمَجِّسَانِ
Artinya: "Setiap anak yang dilahirkan ke dunia itu dalam keadaan suci. Hanya kedua orang tuanyalah yang membuat anak itu menjadi Yahudi, Nasrani atau Majusi". (HR. Muslim).
Dari hadist atas dapat dipahami bahwa manusia di lahirkan ke dunia ini pertama kalinya tidak mengetahui apa-apa. Teori behaviorisme dalam psikologi beranggapan bahwa manusia bukan baik dan bukan juga jahat semenjak lahir. Dia adalah tabula rasa, putih seperti kertas .maka pendidikan lah yang memegang peranan membentuk pribadinya.
kita tahu bahwa manusia terdiri dari unsur biologis dan fsikologis, maka sudah barang tentu pendidikan harus berpijak pada pertimbangan tersebut sehingga pada akhirnya didapat hasil yang optimal. Dengan potensi yang dimilikinya, Allah menempatkan manusia pada posisi yang mulia, tetapi dengan hal yang sama manusia juga dapat menjadi lebih rendah dari binatang. Dari itu sudah seyogyanya pendidikan haruslah mampu mengarahkan dan mengoptimalkan potensi tersebut kearah yang posotif dan meminimalisasi perkembangan negativitas perilaku sebagai efek dari perkembangan manusia yang salah.
Dari potensi-potensi dasar tersebut juga menunjukkan pada kita akan pentingnya pendidikan untuk mengembangkan dan mengolah sampai di mana titik optimal itu dapat capai. Apalagi kita saksikan kondisi manusia pada waktu dilahirkan di dunia ini, mereka dalam keadaan yang sangat lemah , yang secara tidak langsung membutuhkan pertolongan dari kedua orangtuanya.
Dari potensi-potensi dasar tersebut juga menunjukkan pada kita akan pentingnya pendidikan untuk mengembangkan dan mengolah sampai di mana titik optimal itu dapat capai. Apalagi kita saksikan kondisi manusia pada waktu dilahirkan di dunia ini, mereka dalam keadaan yang sangat lemah , yang secara tidak langsung membutuhkan pertolongan dari kedua orangtuanya.
Dengan demikian, pendidikan merupakan faktor yang sangat menentukan kepribadian manusia, potensi jasmaniah dan rohaniah tidak secara otomatis tumbuh dan berkembang dengan sendirinya, tetapi membutuhkan adanya bimbingan, arahan, dan pendidikan.
apa bila allah menghendaki seseorang menjadi baik maka dia akan memberikan pemahaman tentang agama dan mengilhamkan kebaikan kepada nya.(HR.bazzar dan tabrani ).